Senin, 18 Agustus 2014

Tersenyumlah dan Tersenyumlah

Bukannya sulit untuk menghadiahkan senyuman tetapi kita sendiri yang menyulitkan senyuman itu terlihat di wajah. Hati mana yang tidak tenang apabila sedang dalam kesulitan, banyak masalah dan kegalauan, masih bisa tersenyum kepada orang lain. Senyuman itu adalah ciptaan Allah SWT.
Jarir ibn Abdullah al-Bajali berkata, “Rasulullah SAW. tidak melihatku, kecuali beliau akan tersenyum.”
Senyuman itu ada beberapa macam dan tingkatan.
Di antaranya adalah wajah selalu cerah. Yaitu, wajah Anda selalu bersinar dan bahagia.
Jika Anda seorang guru, dan memasuki kelas menghadapi murid-murid, temuilah mereka dengan wajah ceria.
Ketika naik kendaraan umum, dan berjalan di antara tempat duduk, lalu orang lain memperhatikan Anda, jadilah orang yang ceria.
Ketika memasuki warung, atau pom bensin saat Anda mengulurkan tangan untuk membayar, tersenyumlah.
Kalau Anda sedang berada di sebuah majelis, lalu seseorang memasuki ruangan dan dia mengucapkan salam dengan suara keras, dan melepaskan pandangannya kepada seluruh hadirin, tersenyumlah Anda.
Ketika Anda bertemu dengan sekelompok orang dan menyalami mereka satu per satu, tersenyumlah.
Secara umum, senyuman memiliki pengaruh yang sangat besar dalam meredakan kemarahan, keragu-raguan, serta kebingungan. Pengaruh ini tidak dimiliki oleh sifat-sifat yang lain.
Pahlawan adalah orang yang mampu mengalahkan perasaannya dan selalu tersenyum dalam keadaan paling sesulit apapun.
Pada suatu hari, Anas ibn Malik r.a berjalan bersama Nabi SAW. ketika itu Nabi SAW mengenakan pakaian dari Najran yang sangat kaku. Mereka disusul oleh seorang Arab Badui.
            Orang ini berlari di belakang Nabi SAW. karena dia ingin mengejar beliau. Hingga ketika dia sudah berada dekat dengan Nabi, dia menarik selendang Nabi dengan satu hentakan kuat sampai-sampai selendang itu mencekik leher Nabi SAW.
            Anas berkata, “Manakalah aku melihat pundak Rasulullah SAW. guratan selendang itu membekas di sana disebabkan kuatnya tarikan Arab Badui itu.”
            Apakah yang diinginkan oleh si arab Badui itu?
            Apakah karena rumahnya terbakar, dia lalu datang untuk meminta bantuan? Ataukah mereka sedang dikepung oleh orang-orang musyrik sehingga datang dalam keadaan takut dan meminta bantuan?
            Dengarlah apa yang diinginkan Arab Badui itu.
            Dia berkata, “Wahai Muhammad.” Perhatikanlah, Arab Badui ini tidak memanggil beliau dengan panggilan: Ya Rasulullah.
            “Berikanlah kepadaku harta Allah yang ada padamu!”
            Rasulullah SAW. lalu menoleh kepadanya dan tersenyum lalu memberinya uang.
Benar. Beliau SAW. adalah seorang pahlawan yang tidak akan goyah hanya oleh perlakuan seperti itu. Beliau tidak akan menghukum ataupun marah karena hal sepele seperti ini.
Beliau adalah orang yang lapang dada, kuat bisa menahan perasaan, dan selalu tersenyum dalam keadaan yang paling sulit sekalipun. Beliau selalu memikirkan akibat sebelum melakukan sesuatu.
Toh, apa gunanya beliau berteriak atau mengusir pria tersebut? Apakah akan membuat memar di leher beliau sembuh? Ataukah akan membuat Arab Badui itu menjadi lebih beradab? Tidak.
Kalau begitu cara yang beliau tak tepat dijadikan contoh dalam kesabaran serta keramahan.
Memang benar, dalam beberapa persoalan kita terkadang marah dan emosi. Padahal, solusi yang sebenarnya betul-betul bertolak belakang dengan sikap kita. Yaitu, kita mesti menyelesaikannya menggunakan perasaan, kelembutan, senyuman, prasangka baik, menahan amarah, dan berusaha meraih simpati orang lain.
Tepat sekali apa yang telah Rasulullah SAW. sabdakan:
“Kekuatan itu bukanlah dengan bergulat. Namun, orang kuat adalah orang yang bisa menahan dirinya ketika marah.”
Rasulullah SAW. adalah seorang yang mulia. Beliau bisa menarik perhatian orang lain dengan senyuman dan keceriaan beliau.
Para sahabat pergi menuju perang Khaibar. Di tengah-tengah pertempuran sebuah kantong kulit berisi lemak jatuh dari salah satu benteng orang-orang yahudi.
Kantong tersebut diambil oleh Abdullah ibn Mughaffal r.a. dengan senang hati. Dia lalu membawanya ke kemah tempatnya berkumpul dengan beberapa orang rekannya.
Tindakannya itu rupanya diketahui oleh petugas yang mengumpulkan serta menertibkan harta rampasan perang. Petugas ini pun langsung membuat kantong tersebut sambil berkata, “berikanlah kepadaku untuk dibagikan kepada kaum Muslimin.”
Abdullah tetap bersikukuh memegangnya dan menolak, “Tidak, demi Allah aku tidak akan menyerahkannya. Akulah yang mendapatkan kantong ini.”
Petugas itu tetap bersikeras dan mengatakan, “berikan kepadaku.”
Keduanya pun saling tarik-menarik merebut kantong lemak itu.
Pada saat itu, Rasulullah SAW. lewat dan melihat kedua orang itu sedang tarik-menarik sebuah kantong.
Beliau SAW. tersenyum dan berkata kepada petugas yang mengumpulkan harta rampasan perang, “Biarkanlah dia dengan kantongnya.” Akhirnya, petugas itu melepaskannya. Abdullah langsung pergi menuju kemah dan teman-temannya lalu mereka memakan lemak itu bersama-sama.

“senyumanmu kepada saudara seimanmu adalah sedekah”


Minggu, 17 Agustus 2014

"Muhasabah Cinta"


Bersabarlah duhai rasa;
yang kini masih memendam asa;
ketika nafsu datang berkuasa;
sirami ia dengan sejuknya puasa…
Bersabarlah wahai raga;
dengan sabar yang tak terhingga;
trus istiqomah dalam menjaga;
yakin semua kan berbalas surga…
Bersabarlah duhai hati;
yang kini masih terus menanti;
yakin ada Allah yg slalu memerhati..
Kelak setiap rindu kan terobati;
setiap peluh akan terganti;
Karena Janji-Nya telah pasti;
tak pernah ingkar slalu ditepati..
"Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)" (An-nuur: 26)

Sabtu, 12 Juli 2014

Turun Tangan Untuk Bumi Palestina

Sahabat-sahabatku sebangsa dan setanah air. Beberapa hari ini tragedi kemanusiaan kembali tergores di bumi Palestina. Anak-anak, wanita, dan warga sipil tak berdosa pun harus kembali menumpahkan darahnya, karena terhantam ribuan bom roket yang menghujani mereka di tanah Gaza, Palestina.

Pembantaian disana harus segera dihentikan. Ini bukan hanya soal agama, ras dan negara. Ini masalah kejahatan kemanusiaan. Haruskah kita sebagai bangsa yang merdeka membiarkan pembantaian ini terus berlangsung?

Kita di sini senantiasa mengeluh itu ini tentang kehidupan. Mereka di sana tiada pilihan, setiap harinya menghadapi dengan kematian. Keluar rumah pun tidak aman karena takut menjadi sasaran roket zionis Israel. Palestina adalah cara Allah menguji kita semua, tersentuhkah kita, simpatikah kita & benarkah kita masih benar-benar peduli?. Satu sisi kita sedih tapi di satu sisi kita harus sigap, peristiwa Palestina adalah moment terbaik bagi kita semua untuk bersatu.

Mari rapatkan barisan untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina, semoga Allah berikan kekuatan kepada mereka hingga tiba janji-Nya. PRAY FOR GAZA, yuk sahabatku setidaknya kita doakan saudara-saudara kita di Gaza, Palestina. Ya Allah lindungi saudara kami di Palestina, Ya Allah selamatkan saudara kami di Palestina, Ya Allah satukan hati kami untuk Palestina.

Sekecil apapun kepedulian kita pada Palestina, itu pertanda kita masih punya iman & memiliki hati yang hidup. Ayo dukung gerakan untuk menghentikan agresi Israel di Palestina. Dan dukung penuh kemerdekaan bagi rakyat Palestina. “Untuk (kemerdekaan) Palestina kita paling depan. Kemerdekaan Palestina itu harga mati bagi kita, Bangsa Indonesia”.



Salam Hangat
Relawan Turun Tangan Tangerang Raya

@TurunTanganTGRY

Mari berbagi kepedulian untuk warga Palestina dengan semangat “Turun Tangan”
bersama @TurunTanganTGRY

Kamis, 03 Juli 2014

Our Life

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu

di sela kesibukan sebenarnya saya ingin share tulisan indah dari Dr. Aid Al Qarni (penulis buku La Tahzan) yang saya dapat beberapa hari yang lalu. Karena kalimat-kalimat beliau membuat saya semakin jatuh hati kepadaNya. Menjadikan kehidupan yang sementara ini berarti dan mengusir kesedihan dalan ujian. Sehingga puncaknya adalah Indahnya hidup bersamaMu Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim ! Sayangilah kami...

Kita tidak bisa merubah yang telah terjadi, juga tidak bisa menggariskan masa depan, lalu mengapa kita bunuh diri kita dengan penyesalan? atas apa yang sudah tidak bisa kita rubah. 

Hidup itu singkat sementara targetnya banyak. Maka, tataplah awan dan jangan lihat ke tanah. Kalau merasa jalan sudah sempit, kembalilah ke Allah yang Maha Mengetahui yang Ghaib ! dan ucapkan Alhamdulillah atas apa saja. 

Kapal Titanic dibuat oleh ratusan orang, sedangkan kapal nabi Nuh dibuat hanya oleh satu orang. Tetapi, Titanic tenggelam, sedangkan kapal nabi Nuh menyelamatkan umat manusia. 

Taufik hanya dari Allah SWT. Kita bukanlah penduduk asli bumi, asal kita adalah syurga. Tempat dimana orang tua kita, Adam tinggal pertama kali. Kita tinggal di sini hanya untuk sementara. Untuk mengikuti ujian lalu segera kembali. Maka berusahalah semampumu, untuk mengejar kafilah orang-orang shalih, yang akan kembali ke tanah air yang sangat luas. 

Jangan sia-siakan waktumu di planet yang kecil ini ! Perpisahan itu bukanlah karena perjalanan yang jauh, atau karena ditinggal orang tercinta, bahkan, kematian pun bukanlah perpisahan, sebab kita pasti akan bertemu di akhirat. Perpisahan itu adalah jika salah satu diantara kita di Syurga dan yang lain di Neraka. 

Semoga Allah SWT. menjadikan kita semua sebagai penghuni Syurga! Hidup ini adalah cerita pendek, dari tanah, diatas tanah, dan kembali ke tanah, lalu hisab (yang hanya menghasilkan dua kemungkinan); pahala atau siksa. Maka, hiduplah untuk Allah niscaya kau akan menjadi makhluk-Nya yang paling bahagia. 

Ya Rabb untukmu segala puji untuk kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Semoga Shalawat dan Salam tercurahkan untuk Rasulullah Nabi Muhammad Sallahu alaihi wasalam. Keluarganya dan Sahabat-sahabatnya hingga kepada umatnya di akhir Zaman. Aamiin Yaa Robbal Alamiin....

Jumat, 27 Juni 2014

MARHABAN YAA ROMADHON

“Marhaban Yaa Romadhoon Marhaban fi syahril mubarok wa syahril maghfiroh. Barakallau lana walakum daaiman bijamii khoir. Walawfu minkum”

Alhamdulillahirabbil alamin, Shalawat serta salam tercurah ke haribaan jungjunan kita Nabi Besar Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabat-sahabatnya.

Sahabatku, Sungguh, tanpa terasa bulan Romadhon sudah tiba, bulan penuh rahmat dan maghfirah Allah SWT akan kita arungi bersama. Dalam bulan ini kita akan melaksanakan puasa selama satu bulan penuh. Sebagai bekal diri kita dalam mengarungi kehidupan selanjutnya. Karena dalam bulan inilah, jiwa dan raga kita semua benar-benar ditempa oleh ujian-ujian yang maha dahsyat, yang tentunya akan dapat memberikan diri kita berbagai macam keuntungan. Baik dari segi ruhani maupun dari segi jasmani.

Sudah banyak diketahui oleh kita bersama bahwa banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari ibadah yang satu ini. Salah satu diantaranya adalah dapat membuat kita menjadi seorang yang kuat menghadapi cobaan, tegar dalam mengarungi rintangan dan sabar dalam menerima tekanan. Tekanan dalam memperturutkan hawa nafsu kita yang selama hampir satu tahun penuh dibiarkan merajalela. InshaAllah dengan adanya puasa ini Allah dapat menjadikan kita termasuk ke dalam golongan ”orang-orang sabar”, orang yang sangat dicintai oleh Allah SWT.

Mari kita sambut bulan Ramadhan dengan senyuman dan hati yang bersih. Saatnya mengosongkan hati untuk diisi dengan kebaikan. Terimakasih ya Allah, telah memberi hamba kesempatan untuk menikmati Romadhon tahun ini

Sahabatku, ada beberapa sikap seorang Mukmin dalam menyambut datangnya bulan Romadhon ini, diantaranya adalah :

1.“Alfarhu”
Hatinya merasa gembira, dan bersuka cita dengan kedatangan bulan Ramadhan ini, karena dipanggil Allah Subhanahu wata’ala untuk melaksanakan shaum, karena dirinya meengetahui sepenuhnya bahwa dengan puasa ini Allah akan mengangkat derajatnya menjadi hambaNya yang bertaqwa, sesuai dengan firmannya :

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS Al-Baqarah 183).

2. “Attazzikiyah”
Berusaha untuk membersihkan hati agar hatinya terbebas dari penyakit-penyakit hati yang menyebabkan dirinya sulit untuk mengakses “nur” rahasia hikmah yang tersembunyi di balik bulan Ramadhan dengan selalu memperbanyak bacaan istigfar, mohon ampunan kepada Allah dan tidak lupa dengan melipatgandakan sedekah kepada kaum fakir.


3.“Al ilmu”
Selalu belajar dan terus belajar untuk mencari ilmu yang sebanyak-banyaknya terutama dalam mepelajari tujuan, hikmah, keutamaan, amal-amal utama dan hal-hal yang dapat mengurangi bahkan merusak nilai ibadah puasanya.

4. “Al-Maghfirah” 
Memohon ampunan dari Allah, dan meminta maaf kepada orangtua, suaminya atau istri tercintanya, tidak lupa juga kepada kerabat, saudara, handai taulan dan para tetangga serta sahabat-sahabat. Agar dimaafkan dari segala kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.


Semoga saya dan sahabat-sahabatku tercinta bisa dimudahkan oleh Allah SWT untuk selalu istiqomah dan mudawamah dalam melaksanakan perintah-perintahNya, terutama perintah ibadah puasa yang akan kita hadapi dalam beberapa hari lagi.

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Marhaban Ya Syahru Romadhon Marhaban Ya Syahrul maghfirah… Marhaban Ya syahrul Quran Marhaban Ya Syahrul Ibadah… Marhaban Ya Ramadhan….

Selamat datang Romadhon tamu mulia, semoga kami dapat memuliakanmu sebagaimana Rasulullah memuliakanmu..


Selamat menunaikan ibadah puasa Romadhon tahun 1435 H/ 2014 M


Depok, Jumat 27 Juni 2014



Jumat, 09 Mei 2014

KAWAN



Ada kisah dua orang kawan. Mereka berdua dahulu satu perjuangan dari masa awal kuliah sampai akhir kuliah. Setelah mereka berdua lulus, mereka pun masih berjuang bersama-sama untuk mencari pekerjaan. Hingga salah satu kawan tersebut sedang dilanda kegalauan karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Sedangkan kawan yang satunya lagi baru mendapatkan pekerjaan. Berikut ini adalah percakapan antara 2 orang kawan tersebut melalui BBM :
A : Disini masih berjuang seorang bujang yang mereka anggap hidup ini tidak adil, yang mereka nilai hanya dari sisi luarnya saja, tidak tahu dalamnya, kalaupun mereka tahu pasti tak peduli atau pura-pura tidak tahu
R :  Iyaa bradeerr...inilah hidup...layak menangis hanya pada Allah
R : Tenang brader...semua yang dilakukan atas dasar keikhlasan akan pasti dibalas dengan setimpal bahkan dua timpal oleh yang diatas, Cuma terkadang Allah ingin tahu seberapa kuatnya kita kawan
A : SubhanAllah... seakan-akan Allah menegur gw deer... Proud banget gw punya kawan seperti lo
R : Der.. sebelum interview gw terakhir malemnya gw tahajud der... gw mohon abis-abisan sama Allah.. gw nangis disitu der
A :   :’)
R : Dan hari itu gw sadar kawan bener-bener Allah tunjukan der apa kekuatan doa dan tahajud der, Haqqul yakin der gw... orang yang istilahnya baru-baru ini mendekati Allah 1000 langkah Allah langsung deket sama gw der. Dan buat lo... gw percaya banget ada planning yang lebih besar der.. percaya aja derr..
A : SubhanAllah deer, ini pukulan banget buat gw yang lalai ini deer
R : Tenang kawan.... percaya sama gw...ada planning dari Allah yang lebih baik buat lo...tapi belum ditunjukkan. Seperti halnya lo mau buat pertunjukkan yang besar... pasti persiapannya harus lebih matang. Jauh lebih matang daripada pertunjukkan sekedarnya der
A : Terima kasih kawan sudah mengingatkan untuk hati yang lalai ini, mudah-mudahan Allah senantiasa selalu dekat dihatimu dan dihatiku J

  ''Demi masa. Sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, dan mereka yang saling mengingatkan tentang kebenaran dan saling mengingatkan tentang kesabaran.'' (QS Al-Ashr [103]: 1-3).



Ditulis oleh : Aditya Yudho Negoro
Depok, Jumat, 9 Mei 2014 / 10 Rajab 1435 H
23.32 WIB



Jumat, 16 November 2012

Kawan, Jangan Kau Lupakan Mereka


Inna lillahi wa Inna Ilayhi Roji’un
Adalah sebuah ungkapan yang pas untuk menggambarkan kondisi umat Islam di muka bumi ini. Terjadi banyak begitu pembantaian demi pembantaian. Begitu derasnya muncratan darah yang keluar tak henti dari tubuh seorang muslim. Peluh tangis air mata pun tak kalah sedikit keluar dari kedua mata seorang muslim, membasahi bumi ini yang kering akan kepedulian.
Kawan,
Tengoklah apa yang terjadi di Palestina saat ini. Rezim zionis Israel masih saja bercokol di bumi yang Allah berkahi itu. Kaum anak disana dipaksa untuk tumbuh dalam suasana penzholiman. Ingatlah, bahwa apa yang terjadi di Palestina bukanlah peperangan. Melainkan penzholiman yang dieksekusi oleh Rezim Zionis Israel, serta disponsori Amerika Serikat dan kawan-kawan.
Poros kezholiman yang terbesar di kolong langit adalah apa-apa yang terjadi di Palestina sekarang ini. Karena rezim Israel merupakan anak haram dari perselingkuhan kekuatan Imperalisme Barat dengan Jaringan Yahudi Internasional kala itu. Jika bumi dimana al Maqdis ini bebas maka bukan tak mungkin penindasan serta penzholiman terhadap muslim yang lain akan hilang dari muka bumi.
Kawan,
Perhatikan juga apa yang terjadi di Afghan. Rupanya Allah masih menakdirkan Afghanistan sebagai ladang jihad bagi para mujahidin. Gelora jihad yang dimulai dari akhir dekade 70-an masih berlanjut sampai sekarang. Musuh-musuh senantiasa berdatangan walau dalam entitas yang berbeda. Dari mulai komunis Uni Sovyet sampai emperium romawi baru USA tak henti menjajal kekuatan kaum mujahidin disana.
Di Afghanistan kini, drone-drone yang diterbangkan salibis Amerika senantiasa membunuh siapa saja yang mereka kehendaki. Jangankan drone yang merupakan benda mati, tentara yang terhitung makhluk hidup saja sudah kehilangan hati nurani.
Kawan,
Lihat juga apa yang terjadi di Suriah. Coba baca berbagai berita seputar kejamnyarezim Bashar al Asad di bumi Syam itu. Perlakuan biadab yang dilakukan tentara Bashar yang diantaranya merupakan preman Syiah Ghulat Nushoiriyah sungguh tak terbayangkan. Bashar sang diktaktor nampaknya begitu percaya diri mendapat sokongan dari Republik Syiah Iran, Republik Komunis Cina serta Rusia. Sejatinya Bashar ini hanya melanjutkan kepemimpinan tangan besi sang ayah Hafez al Asad
Slogan la ilaha illa Bashar senantiasa didengungkan tentara bengis itu. Bahkan dengan sengaja mereka mencari nama-nama yang menandakan ahlus sunnah seperti Abu Bakr, Umar serta Aisyah untuk kemudian mereka lecehkan. Tercatat sudah lebih dari (minimal) 35.000 nyawa melayang di tangan tentara Bashar al Assad.
Kawan,
Coba simak apa yang terjadi di Myanmar. Nasib kaum muslimin Rohingya disana amatlah mengenaskan. Mereka tak diakui oleh pemerintah Myanmar. Bukan hanya sebatas itu, Pemerintah Myanmar bahkan secara tersembunyi merestui gerakan pembersihan etnis Muslim Rohingya.
Kabar kaum Budha yang katanya agama paling cinta damai, welas asih seolah menjadi fitnah di tanah Rakhine. Bahkan bermunculan di internet gambar puluhan atau mungkin ratusan biksu dengan tegas menolak adanya OKI (Organisasi Konferensi Islam) yang tiba di Myanmar. Padahal kedatangan OKI tak lain hanya ingin membantu kaum muslimin Rohingya. Ribuan korban telah jatuh, puluhan atau ratusan masjid telah dibakar. Hingga tulisan ini lahir pun, nampaknya mereka yang jauh disana masih terus merasakan penderitaan.
****
Padahal Rasul sholallahu ‘alayh wasallam telah menyatakan bahwa sesama mukmin itu layaknya bangunan yang saling menguatkan (hadits shohih). Namun apa daya bangunan yang diberi nama ukhuwah islamiyah itu, nampaknya sudah roboh jauh-jauh hari. Dan ironis, yang merobohkan itu adalah tangan kita sendiri yang mengaku muslim, umat Muhammad sholallahu ‘alayh wasallam, dan juga makhluk Allah Ta’ala.
Ingatlah kawan..
Akan tiba hari ketika engkau akan dihisab oleh Allah al Hakim. Mungkin akan datang berdiri disampingmu seorang anak kecil entah ia dari Palestina, Afghanistan, Suriah atau pun Myanmar. Dia akan menghadap Allah al Malik dengan membawa luka-lukanya yang masih segar.
Dengan bahasa lugunya anak kecil itu mengadu kepada Robbnya akan hilangnya kepedulian umat Islam yang lain termasuk dirimu kepadanya serta nasib anak-anak muslim lainnya.
Maka ..
Apa yang kau hendak katakan sebagai pembelaanmu dihadapan Allah Jalla Jalaluh??
Kau akan mendadak bingung dan ketakutan. Karena tidak adanya catatan amal jihad qital mu di bumi jihad dimana kaum muslimin beserta anak-anak mereka dibantai.
Kau masih akan dilanda kebingungan. Karena tidak ditemukan juga catatan amal shodaqoh mu terhadap mereka-mereka yang membutuhkan uluran bantuanmu.
Kau akan merasa hamba yang teramat menyesal, dan mencela dirimu sendiri. Karena tidak terlihat juga amalan berupa do’a-do’amu untuk mereka yang tertindas membela kehormatan agama serta harga diri mereka sebagai muslim.
****
Alhamdulillah kawanku, peristiwa itu belumlah terjadi. Allah ta’ala masih sayang terhadapmu dengan memberikan kesempatanmu untuk bernafas di bumiNya. Tujuan itu tidak lain hanyalah agar engkau menjadi lebih peduli terhadap sekitarmu, terkhusus saudaramu seiman seagama yang telah diperlakukan tak adil oleh dunia.
Sejatinya pula peristiwa-peristiwa tadi merupakan ujian bagi mereka dan juga bagi kita. Adakah ujian ini bisa membentuk tenggang rasa kita yang selama ini tertidur pulas, atau mungkin tersekat batas teritorial karna paham nasionalis narsis. Bahkan nabi tercinta Muhammad sholallahu ‘alayh wasallam pernah mengingatkan bahwa tak beriman seorang yang tidur pulas sedang tetangganya dalam keadaan lapar (HR Al Bazzar). Sementara yang menimpa terhadap saudara-saudara kita bukan hanya kelaparan melainkan tembakan, tebasan, serta gempuran.
Berjihadlah kawan, bebaskan saudara-saudara kita disana jika kau mampu walaupun hal itu berat untuk dilaksanakan.
Jika kau tak mampu, maka berinfaqlah untuk mereka. Infakmu adalah bukti kasihmu kepada mereka. Salurkan melalui lembaga-lembaga yang memang berkonsentrasi akan hal itu. Ingatlah kawan, harta yang abadi adalah harta yang dikeluarkan di jalan Allah untuk meringankan beban mereka yang tertindas. Selain dari itu, ia hanya akan menjadi kotoranmu di dunia.
Dan apabila dengan berinfaq, dirimu masih belum dapat menunaikannya. Maka jangan pernah sekali-kali meninggalkan mereka dalam doamu di tiap-tiap hari yang kau lewati. Untuk peristiwa Bir Maunah yang menewaskan 70 Qori saja. Rasul sholallahu ‘alayh wasallam mendoakan mereka melalui Qunut Nazilah selama 1 bulan lamanya. Lantas bagaimana yang jumlah korbannya telah mencapai ratusan ribu jiwa??.
Karna do’a seorang muslim untuk saudaranya yang muslim akan diaminkan oleh malaikat (hadits shohih).
Dan satu hal lagi wahai kawanku. Tetaplah ikuti perkembangan keadaan mereka. Sebagai pengikat hati antara kita dan mereka. Dan juga sebagai renungan untuk kita bahwa cobaan yang kita hadapi mungkin tak seberapa dibanding yang menimpa mereka saat ini. Bukan hanya di Palestina, Afghanistan, Suriah, ataupun Myanmar. Akan tetapi peduli serta mendoakan kepada saudara kita yang di Xinjiang, Kashmir, Chechnya, Moro, Pattani dan belahan bumi lainnya.
اللهم انصر المجاهدين والمسلمين في كل مكان
Allahumman shuril mujahidiina wal muslimiina fi kulli makan
Ya Allah tolongloh para mujahidi dan muslimin di seluruh penjuru
اللهم أعز الإسلام والمسلمين و أصلح أحوالهم و أهلك الكفار والمشركين

sumber : http://www.eramuslim.com/oase-iman/kawan-jangan-kau-lupakan-mereka.htm#.UKYpxOTtS69