Rabu, 15 Agustus 2012

Pesan Ustadz Muhammad Arifin Ilham Dalam Memilih Jodoh


Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakatuh

Rasulullah saw mengajarkan dalam hal memilih jodoh, "Dinikahi wanita karena 4 hal, 
1. Cantiknya, 
2. Hartanya, 
3. Keturunannya & 
4. Agamanya, 
Karena 1, 2 & 3 akan cepat sirna, kecuali krn agamanya "Lidiiniha taribat yadak" Sungguh siapa yg mengutamakan nikah krn agamanya, dia akan sangat bahagia dunia akhirat". Idealnya sholehah, cantik, kaya & keturunan baik, atau kalau lelaki sholeh, ganteng, kaya & keturanan baik, tetapi itukan sangat langka sahabatku. Krn itu AKHLAKnya jualah yg membuat semuanya indaaaaaaaaaaaah sekali, SubhanAllah. "Semoga ALLAH mudahkan kalian meraih pasangan berakhlak mulia yg membawa keberkahan ALLAH dunia akhirat...aamiin".

duhai sahabatku wanita sholehah inginkan kalian mengenal COWOK SOLEH? Insya ALLAH inilah diantara Tanda tanda cowok sholeh, Terlihat selalu istiqomah beribadah, sholat tepat waktu, senang berjamaah dimesjid, bagus bacaan Alqur'annya, wajahnya yang nyaman ditatap karena terbiasanya "dawaamul wudhu" menjaga wudhu, rendah hati, perhatian, dermawan, bicaranya santun dengan kalimat pilihan, tidak menatap bukan mahramnya, lebih banyak menunduk saat bicara, rapi bersih & wangi, punya kharisma karena ketegasannya, "waro" sangat taat dan dia tidak akan mnyentuhmu hai wanita kecuali setelah halal, SubhanALLAH, "semoga kalian wanita sholehah diperkenankan ALLAH meraih cowok sholeh ini...aamiin".

Nah sekarang giliran kalian hai pria sholeh u mengenal WANITA SHOLEHAH, Insya ALLAH diantara tanda2nya, sgt taat kpd ALLAH & RasulNYA (QS 4:34), penegak sholat & senang baca Alqur'an, "Afifah" tertutup auratnya (QS 33:59), tdk akan mau disentuh or pergi diajak berduaan dg bukan mahramnya, setiap keluar rumah selalu minta izin orang tuanya  atau klrgnya, tampak sekali sifat feminennya, rasa malu yg tinggi, rendah hati, tdk byk bicara, bercanda & tertawa & kalaupun bicara or berjalan byk menunduk, penuh kasih sayang pada klrg & sahabatnya, kalau dilamar tdk minta mahar yg mahal, krn memang ia merindukan pria yg sholeh juga yg siap menjadi IMAM TELADAN membawanya ke mahligai syurga dunia akhirat, SubhanALLAH, "Semoga ALLAH perkenankan kalian hai pria sholeh u meraih wanita sholehah ini...aamiin".

KIAT KIAT mencari jodoh yg baik, 
1. Sungguh2 BERTAQWA kpd ALLAH, "Brg siapa BERTAQWA kpd ALLAH, niscaya ALLAH tunjukkkan jalan keluar baginya & ALLAH beri rizki dari jalan yg tdk pernah ia duga" (QS 65:2-3),
2. Ikhtiar maksimal dg merawat diri dg tetap menjaga kehormatan diri sbg hamba ALLAH yg beriman, 
3. Doa dipenghujung malam, "Robby la tadzarny fardan", Ya ALLAH, jangan biarkan hamba membujang, (QS21:89), 
4. Perhebat sholawat & istigfar krn dosa bisa jadi hijab berkah jodoh, 
5. Sholat dhuha, diantara rizki adalah jodoh yg baik, 
6. Optimis, insyaALLAH, ALLAH tunjukkan jodohku yg terbaik, 
7. Sedekah sbg pendokrak masalah & membuat doa mustajab, 
8. Mohon doa pd ortu, klrg, guru yg istiqomah, 
9. Aktifkan diri pd group kajian, Majlis Ilmu & Zikir, insya ALLAH bertemu hamba2 ALLAH yg baik pula, 
10. Tdk salah minta bantuan sahabat u "attaa'ruf" saling berkenalan dg tetap menjaga Etika Islam, 
11. Tawakkal & baik sangka atas pd semua TAKDIR ALLAH. 

Akhirnya mari kita berdoa kpd ALLAH agar ALLAH menunjukkan JALAN TERINDAH u jodoh kita, tdk saja di dunia ini tetapi juga sampai di akhirat kelak...aamiin.

berikut ini adalah kisah jodoh ustadz arifin ilham :


KATA orang mimpi itu cuma kembang tidur. Tapi bagi Ustadz Arifin Ilham, mimpi bukan sembarang kembang tidur.
Ustadz kondang yang menerapkan teknik dzikir dalam dakwahnya ini melamar perempuan yang menjadi istri pertamanya berdasarkan petunjuk mimpinya. Mimpi penting itu didapatnya saat ia menunaikan ibadah umroh pada awal 1998.
"Saya pergi ke Tanah Suci melaksanakan ibadah umroh bukan tanpa alasan. Memang sengaja saya ingin minta petunjuk Allah tentang siapa jodoh saya," kenang Arifin.
Menurutnya hal itu perlu dilakukan mengingat ia menemukan lebih dari satu perempuan yang kriterianya sangat pas untuk dijadikan calon istri. "Otomatis saya harus memilih dan ternyata tidak mudah menentukan pilihan," tambah pimpinan Majelis Az-Zikra yang berkantor di Jalan Slamet Riadi, Jakarta Timur.
Karena jodoh adalah wewenang Tuhan, maka ia pergi ke rumah Tuhan seperti diyakini oleh ajaran agama Islam, yakni Kabah di kota Mekkah Arab Saudi. Saat menunaikan ibadah umroh, di tempat suci itu ia berdoa dan memohon petunjuk kepada Tuhan. Hingga pada suatu malam ketika sedang terlelap tidur di penginapannya, Arifin bermimpi bertemu Wahyuniati Al-Waly (29), salah seorang wanita yang ditimbang-timbangnya sebagai calon istri.
"Saat itu saya langsung mengambil kesimpulan, Yuni adalah jodoh saya," tegas pengagum Buya Hamka dan M. Natsir ini.
Sepulang dari Tanah Suci, Arifin langsung menghubungi perempuan yang hadir dalam mimpinya itu melalui telepon. Di telepon ia mengutarakan maksudnya mempersunting Yuni. Tanpa banyak basa-basi, bahkan disertai desakan, ia pun meminta agar jawaban atas lamarannya dapat diberikan esok paginya.
"Malam itu di telepon saya sampaikan pada Yuni kalau saya mau melamar dan tolong ia memusyawarahkan dengan keluarga. Saya juga bilang kalau saya butuh jawaban sesudah sholat Subuh esok pagi," Arifin mengulangi kata-katanya di telepon 5 tahun lalu.
Tanpa diduga, jauh sebelum Subuh atau malam itu juga sekitar pukul 23.00 WIB, dia sudah mendapat tanggapan. Jawabannya adalah setuju. Tentu saja hati Sarjana Hubungan Internasional itu berbunga-bunga.
"Saya pikir, cuma saya yang tidak sabar memperoleh jawaban. Ternyata dia lebih tidak sabar ketimbang saya, hahaha," kata Arifin tergelak mengenang peristiwa malam itu.
Yuni tak perlu berlama-lama mempertimbangkan lamaran itu karena yakin sekali kalau Arifin adalah lelaki pilihan Tuhan yang didatangkan untuk mendampinginya sampai akhir hayat.
"Haqqul yaqqin, saya percaya Allah SWT sudah menakdirkan Ustadz Arifin sebagai jodoh saya," ujar Yuni tegas.
Untuk membuktikan niat baiknya itu, beberapa hari kemudian Arifin datang seorang diri menemui calon istri dan mertuanya untuk melamar secara resmi. Bahkan lebih gamblang lagi ia mengutarakan niatnya untuk menikah dengan Yuni pada 28 April 1998 atau tanggal 1 Muharam, bertepatan dengan tahun baru Islam 1419 Hijriah.
Suami istri yang tinggal di kawasan Depok ini bertemu pertama kali ketika dalam sebuah pengajian pada akhir 1997. Waktu itu Arifin menjadi penceramah. Ia diperkenalkan pada Yuni oleh seorang sahabat yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri, Hasannudin Sandy. Hasannudin kelak ikut membantu meyakinkan keluarga Yuni akan niat baik Arifin pada Yuni. Pertemuan kedua dengan Yuni berlangsung saat ia diundang ceramah di rumah sang pujaan hati oleh orangtuanya yang menyelenggarakan pengajian dalam rangka syukuran rumah barunya. Pertemuan kedua itulah yang menimbulkan getar-getar cinta pada diri Arifin.
"Selain cantik, Yuni juga berasal dari keluarga baik-baik dan taat beribadah," imbuh lelaki kelahiran 8 Juni 1969 ini.
Kini Arifin dan Yuni dikarunia 3 anak yang mereka beri nama M. Alvin Faiz (4), M. Amer Azikro (2), dan M. Azka Najhan (2 minggu). Selain dilandasi ajaran agama yang kuat, rumah tangga mereka juga berpondasi keterbukaan.
"Jika ada masalah yang kurang berkenan di hati, kami langsung mengutarakannya agar tidak terjadi kesalahpahaman lebih jauh," kata Yuni soal kiatnya membangun keluarga sakinah.
Setelah menikah, keduanya banyak menemui kesamaan yang sebelumnya sama sekali tidak diketahui.
"Kesamaan kami antara lain sama-sama alumnus Pondok Pesantren Darunnajah dan FISIP Universitas Nasional Jakarta. Kami juga sama-sama tinggal memiliki nenek. Almarhum kakek kami berdua sama-sama memiliki pondok pesantren dengan nama yang sama, Pondok Pesantren Darussalam, hanya bedanya yang satu di Depok dan satunya lagi di Aceh. Kesamaan lainnya, kami sama-sama 5 bersaudara dan yang 4 adalah perempuan," papar Arifin.
Yuni kadang merasa cemburu pada para pengagum suaminya. Untunglah Arifin tanggap setiap kali istrinya menunjukkan gelagat cemburu.
"Saya jelaskan kepada istri saya, bahwa selain menjadi miliknya sebagai suami, saya juga adalah dai yang sudah menjadi milik umat," kata lelaki yang hobi makan sea food ini. Yuni pun kemudian bisa memahami profesi suaminya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar